Thursday, November 10, 2011

Pagi!

Pagi ini sesegar melihat pelangi yang jelas setelah hujan. Perjalanan di angkot menuju Taman Kencana terasa begitu lama karena asyik memandangi hiruk pikuk Bogor di pagi hari. Langit tak ditemani awan hari ini. Udaranya lembab namun akrab di kulit.

Desi ternyata sudah ada disana. Mulutnya telah melahap 2 tusuk sate usus karena ia tiba lebih cepat dibanding saya. Dengan kehadiran saya, Desi langsung memesan 2 mangkok bubur ayam untuk saya dan dirinya sendiri. Bubur ayamnya enak dan saya lahap sampai habis.



Bubur Ayam yang ternyata enak


Setelah itu kami menuju Kebun Raya. Tidak ada acara apa-apa, hanya saja sudah lama saya dan Desi tidak ngobrol ngalor ngidul ngabisin waktu. Ternyata benar saja, rencana untuk pulang pukul 12 siang gagal total. Kami keasyikan ngobrol, pindah dari satu spot ke spot lain hanya bercerita tentang hidup, bercanda, dan mengeluarkan kata-kata kasar yang memang hanya dikeluarkan di antara kita.



Mukenya si Desi




Conversenya si Desi


Kebun Raya hari ini tetap ramah seperti biasanya. Pohon-pohon besarnya seakan-akan sedang meraih langit. Ingin memeluk tapi tak kuasa, karena sampai kapanpun pohon-pohon itu tak akan menyentuh langit. Bau rerumputannya terasa segar, bunga-bunga teratai pun sedang mekar di danau. Suasana hari itu memang cocok untuk berbagi bersama sahabat.




daun

Tuesday, November 08, 2011

Kambing, Sapi dan Teman-teman.





Idul Adha atau Idul Qurban merupakan salah satu hari raya bagi umat muslim. Perayaan Idul Adha tidak jauh berbeda dengan perayaan Idul Fitri -yang merupakan puncak dari berpuasa selama satu bulan- seperti adanya malam takbiran, melaksanakan sholat sunah 2 raka'at di pagi hari, lalu bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat yang merupakan salah satu kesempatan untuk berkumpul dan saling bermaafan, bedanya dengan perayaan Idul Adha di Indonesia, kegiatan dilanjutkan dengan menyembelih kambing atau sapi.





Saya yakin semua yang diciptakan di dunia ini memiliki manfaat. Seperti hewan, semenjak zaman paleolitikum, hewan merupakan sasaran buruan bagi para manusia purba untuk bertahan hidup dan tidak sampai situ saja, bagian-bagian tubuhnya yang lain pun dapat diolah menjadi perkakas atau alat untuk bertahan hidup dari serangan hewan buas. Dan bagi saya, peran hewan di muka bumi ini tidak berubah. Dan, saya melihat bahwa Idul Adha bukanlah hari raya yang bermaksud menyiksa hewan. Saya.... (sambil menarik nafas panjang) yakin.





Pertama saya ingin sampaikan bahwa hewan ada di dunia ini sebagai salah satu bentuk rezeki dari Tuhan untuk terus membantu manusia hidup di dunia ini. Di dalam tubuh hewan terhadap berbagai macam kandungan yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh manusia untuk beraktifitas di muka bumi dan hewan juga banyak membantu aktifitas manusia. Kedua, Idul Adha bukan jenis perayaan penyiksaan hewan. Kambing dan sapi yang dipilih untuk menjadi hewan yang diqurban harus mengikuti syarat yang telah dituliskan dalam aturan agama Islam. Proses menyembelihnya pun harus mengikuti cara yang telah ditentukan, tidak bisa semena-mena menusuk hewan di sembarang bagian tubuh. Idul Adha adalah hari raya yang membuat umat muslim lebih dekat kepada Tuhan karena patuh pada anjuran-Nya dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya.





Terima kasih bagi yang mau membaca tulisan ini. Terima kasih bagi sapi-sapi dan kambing-kambing yang hari itu bersedia berkorban, mematuhi anjuran Tuhan dan kami manusia memastikan bahwa tidak ada daging-daging yang sia-sia dilaleri oleh lalat atau dilahap oleh belatung. Kami pastikan bahwa pengorbananmu memberikan rasa bersyukur bagi manusia di muka bumi. Sampai jumpa sapi-sapi dan kambing-kambing, berbahagialah.....