Tuesday, January 17, 2012

Terima Kasih, Hujan


Backsound: Shelter - The XX
"Could I be, was I there?
It felt so crystal in the air
I still want to drown whenever you leave
Please teach me gently how to breathe....."

Sore ini aku menikmati kesendirianku. Menatap indahnya aliran air hujan di luar jendela dan menyaksikan bagaimana daun-daun tidak berhentinya bergerak karena butiran-butiran air yang jatuh. Aku menyaksikan langit ditutupi awan-awan kelabu dan memberikan percikan-percikan kilat serta gemuruh petirnya.

Ah ya, siapa bilang aku sedang sendiri? Nyatanya sekarang aku ditemani secangkir kopi hangat, selimut tebal yang melingkari tubuhku dan, ya, hujan pun menemaniku.




Hujan memintaku untuk tetap duduk di dalam ruangan ini. Hujan ingin aku menyaksikan setiap keindahan yang ada ketika langit meneteskan airnya, agar perhatianku terkecoh dari kesendirian ini. Hujan ingin aku melihat daun-daun tidak berhentinya bergerak akibat tetesan airnya, agar aku tak lagi ingat rasa sakit di hati. Hujan ingin aku mendengarkan gemuruhnya petir, agar aku sadar bahwa aku tak lagi merasa sepi di ruangan ini.


Terima kasih, Hujan.

2 comments:

Thank you :)