Siang itu langit terlihat sangat cerah. Setelah menghabiskan waktu di udara hampir selama empat jam, akhirnya saya mendarat di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. Kota Manado terlihat tentram karena begitu keluar dari bandara kita disuguhkan oleh barisan pohon kelapa di sepanjang jalan. Kontur kota Manado termasuk tidak datar, terlihat selama perjalanan ke pusat Kota di isi oleh tanjakan dan turunan yang lumayan curam, hal ini dikarenakan Manado memiliki daerah perbukitan serta pantai.
Sekitar 45 menit perjalanan menuju kota, saya akhirnya tiba di hotel. Kebetulan hotel yang saya tinggali berhadapan langsung dengan garis pantai. Dari kamar yang saya tinggali saya bisa melihat langsung sedikit pemandangan dari kota Manado yang memiliki bukit dan pantai. Saya beruntung tinggal di hotel ini karena dekat sekali dengan lokasi untuk melihat matahari terbenam, yaitu kawasan Boulevard.
Pemandangan kota Manado dari kamar hotel |
Menjelang senja, saya akhirnya berangkat menuju spot melihat matahari terbenam. Dari hotel saya tinggal hanya butuh waktu 5-7 menit berjalan kaki untuk sampai disana, hanya saja cuaca terasa sangat panas. Tempat ini disebut Oikano. Sebenarnya di Oikano ini hanya terdapat beberapa restoran kecil yang sengaja memberikan tempat bagi para pengunjung untuk menikmat matahari terbenam. Selain itu, terdapat Monumen Ikan Raja Laut atau yang biasa disebut Coelacanth. Menurut sejarahnya, ikan Coelacanth ini merupakan ikan yang dianggap telah punah 65 juta tahun yang lalu namun pada tahun 1938, seekor Coelacanth muncul dan tertangkap oleh jaring Hiu di Afrika. Sampai akhirnya pada tahun 1998, seekor Coelacanth ditemukan oleh seorang nelayan di Perairan Manado Tua yang diberi nama Ikan Raja Laut. Pada saat itu hanya nelayan setempat yang mengetahui adanya ikan tersebut. Dan pada Mei 2007, seorang nelayang menemukan Coelacanth dan dibawa tepat ke Oikano dan akhirnya dibuatlah monumen Ikan Raja Laut.
Oikano adalah tempat yang tepat untuk menyaksikan matahari terbenam, selain itu kita juga bisa berinteraksi dengan warga lokal yang sedang memancing atau sedang menunggu matahari terbenam. Kawasan ini juga bisa dibilang tidak terlalu ramai, sehingga anda bisa menikmati matahari terbenam dengan nyaman.
(Gambar kiri-kanan: Lokasi Oikano | Berdirilah di atas bintang dan ucapkan permintaan)
Matahari terbenam dan siluet Monumen Raja Ikan Laut
widiiih udh sampe Manado, jalan2 terus -___- *iri dengki*
ReplyDeletepas lagi ada kesempatannya kok taaa haha :D
ReplyDeleteIh kak ayiie aku baru baca post ini. Gimana manado asik kan? Hihihi pdhl aku siap jd tour guide :p
ReplyDeleteIyaaa Manado asiiik, tapi aku kurang ke tempat-tempat lainnya heuheuheu. Kalo banyakan udah pergi kemana-mana kayanya :D Aaah iya lain kali ajak kamu aja yaa :D
Delete