Ketika SMA, segala yang terjadi di sekolah seakan-akan menjadi sebuah cerita seru saat sampai di rumah. Entah kegilaan teman-teman saat istirahat atau marah-marah karena hasil ulangan Fisika yang ternyata dibawah SKBM, dan harus ikut remedial. Cerita masa SMA seakan-akan menjadi sebuah harta karun bagi setiap orang karena saat masa SMA lah, mungkin semua orang merasakan indahnya memakai putih abu, indahnya persahabatan, dan indahnya menjadi remaja. SMA menjadi titik balik dari segala perubahan. SMA adalah saat terakhir kita memakai seragam, SMA adalah saat terakhir kita wajib mempelajari segala sesuatu yang telah disiapkan, SMA adalah saat terakhir kita sebagai seseorang yang baru saja remaja, setelah SMA semua yang dihadapi adalah berdasarkan keputusan sendiri, berdasarkan keinginan sendiri, berdasarkan kepentingan sendiri, berdasarkan apa yang diri kita bayangkan di masa depan.
Teringat sedikit kehidupan saya saat SMA, rasanya sedikit sekali waktu untuk belajar. Setiap hari hanyalah berkumpul dan bercerita bersama teman-teman. Sering sekali saya duduk di gerbang sekolah sambil makan cimol yang sempat tenar sekali di lingkungan sekolah. Atau saat pelajaran olahraga, terasa malas sekali untuk berada di barisan depan, saya lebih memilih di belakang sambil bercanda dan melakukan hal-hal yang tidak lazim bersama teman-teman. Atau saat saya begitu sedih mendapat nilai yang tidak memuaskan dan terpaksa harus mengikuti remedial, teman-teman yang lain memberikan semangat dengan mengatakan, “Gak papa kali Ay! Gw juga remed nih, kita kan remedial fans club! Hahahaha”. Anehnya, semangat yang diberikan bukanlah sesuatu yang membuat saya lebih semangat, tapi semakin sedih karena bukannya buat saya pengen belajar, tapi malah buat saya senang berada di remedial fans club. Atau, curhat tentang kecengan dan ternyata teman-teman udah tau lebih dulu kalau saya memang suka sama dia, aduh rasanya malu banget yah, belom ngomong aja udah ketauan. Terus, jalan-jalan ke Mall buat Photo Box, window shopping nggak jelas, sambil ketawa-ketawa dan ngomongin orang lain… Rasanya bebaaas jadi anak SMA.
Masa SMA, merupakan masa-masa paling produktif bagi saya. Saat saya duduk di kelas 2 SMA, saya memulai sebuah bisnis. Saya membuat disain dan saya jual kepada teman-teman. Awalnya saya mendisain kartu ucapan biasa. Lalu salah satu teman terdekat saya, Diah, akan merayakan ulang tahun ke-17nya dan saya menawarkan diri untuk membuat undangannya. Diah setuju setelah beberapa kali berunding masalah harga. Diah meminta saya mendisain kartunya berukuran 10x10 cm dengan dominasi warna pink dan hitam. Saya mendisain kartu malam itu juga, dan keesokan harinya saya bawa dan saya tunjukkan kepada Diah, dan dia langsung setuju. Malamnya saya cetak, dan viola! Semua orang jadi tahu kalau saya sedang menjalani bisnis seperti ini. Setelah momen inilah, ulang tahun teman-teman berikutnya selalu ditemani dengan undangan buatan saya.
Lalu, bisnis ini berkembang saat salah satu teman menawarkan saya untuk menjadi MC acara. Saya diminta menjadi MC pensi intern sekolah. Awalnya saya menolak, karena saya pikir saya tidak memiliki dasar untuk menjadi MC. Karena MC yang sudah dibooking tiba-tiba tidak dapat hadir, saya diminta dengan banyak paksaan dari teman-teman dan akhirnya guru pun ikut-ikutan. Akhirnya, saya mau nggak mau jadi MC. Saya begitu pusing karena harus memikirkan kostum, mengetahui run down acara, menghadiri technical meeting, memikirkan games apa yang harus saya buat, dan satu lagi setidaknya saya mencoba mengingat-ingat apa saja yang akan saya bicarakan nanti di atas panggung.
Saat acara berlangsung, jantung rasanya mau meledak. Saya berpikir, “Duh, kalo gw nge-MC-nya garing gimana?”, atau “Ah, kalo penontonnya diem aja gimana?”, atau “Kalo ntar gw bingung mau ngomong apa?”, atau “Kalo band yang mau tampil siap-siapnya lama banget, gw harus ngomong apa?”, banyaaaaaaaak sekali yang terlintas diotak saya, entah itu membayangkan hal yang tidak-tidak sampai menghapal nama sponsor acara.
Untungnya acara hari itu berjalan dengan baik, memang ada satu-dua kesilapan seperti diam sejenak saat bingung harus berbicara apa atau membelakangi penonton. Namun, antusiasme penonton bisa saya tarik. Alhamdulillah, ini masih acara intern, penontonnya adalah teman-teman dan kakak-adik kelas yang sedikit banyak saya kenal. Setelah acara selesai, panitia dan seluruh rekan yang lain berpesta-pesta di depan panggung karena acara hari itu begitu sukses.
Setelah menjadi MC inilah, acara ulang tahun teman-teman berikutnya saya juga yang jadi MC acara ulang tahun mereka. Selain memesan kartu undangan kepada saya, mereka juga meminta saya untuk menjadi MC di acara ulang tahun mereka. Pemasukan saya bertambah, tentu saja saya senang dengan tawaran mereka dan saya akhirnya menjadi pembuat kartu undangan dan MC ulang tahun. Coba sekalian aja ya saya sewa badut, pasti lebih laku.
Tidak sampai disitu saja, saya juga sempat mendisain tas angkatan saya di SMA. Tas itu dibeli hampir oleh seluruh siswa SMA 3 Bogor, angkatan saya, angkatan atas saya, dan kalau tidak salah angkatan dibawah saya juga beli. Tentu saja saya bangga, disain saya diterima dan hampir dipakai oleh seluruh siswa SMA 3 Bogor.
Saat menginjak kelas 3 SMA, saya berhenti membuat kartu undangan karena ingin fokus dengan studi. Namun, hobi saya dalam mendesain tetap ada. Kelas 3 SMA saya kerap membuat blogskins atau blogtemplate, hanya untuk koleksi saya sendiri saja. Namun, setelah itu saya sering memasukkan karya-karya saya ke blogskins.com, namun sampai saat ini belum banyak blogskins yang saya buat.
Setelah itu, hobi saya berkembang ke fotografi. Saya tidak memiliki kamera digital, dan saya bingung harus menyalurkan hobi saya. Akhirnya suatu hari saya berdiskusi dengan Mama dan ternyata Mama juga ingin membeli kamera untuk mengabadikan momen-momen tertentu. Akhirnya saya dan Mama pergi ke toko kamera dan membeli kamera digital. Nyatanya, yang pakai kamera digital hanya saya. Saya selalu membawa kamera digital kemana pun saya pergi dan mulai mengambil foto-foto pemandangan, foto teman-teman saya, dan lain-lainnya. Karena saya juga hobi browsing di internet, saya coba masuk ke deviantart.com dan mulai mencoba untuk serius mengerti fotografi. Saya banyak mengambil tutorial-tutorial di internet, dan mengaplikasikannya. Sayang, saat itu saya hanya memakai kamera digital walaupun memang ada setting untuk manual namun featurenya masih kalah dengan kamera DSLR. Saya banyak belajar dengan salah satu teman saya bernama Feri, teman dekat dari SD, kami banyak mengunjungi tempat-tempat hanya untuk mengambil foto. Kami juga mengadakan sesi foto dengan memikirkan konsep, model, kostum, tempat, property, dll. Saya sangat senang dengan kegiatan ini, dan sudah termasuk banyak hasil foto yang telah saya masukkan ke deviantart.com (silakan dilihat http://imayie.deviantart.com).
Begitulah produktifitas saya saat SMA. Begitu banyak hal yang ingin saya tahu dan ingin saya lakukan. Namun menjelang kuliah, aktifitas saya seakan-akan terhenti begitu saja terbentur oleh jadwal kuliah yang padat dan tugas yang saya pikir kadang memang semena-mena. Tiap hari saya bergelut dengan bukut tebal berbahasa Inggris, kamus, dan laptop atau kadang tugas ditulis di kertas folio (di zaman yang sudah serba canggih ini). Hidup saya saat kuliah tidak jauh dari menerjemah, menganalisa, dan mencari tahu berita-berita baru di dunia. Karena saya tidak punya TV, tidak memasang internet di kostan, satu-satunya cara untuk mengetahui berita terbaru adalah dengan membeli koran. Seperti di postingan sebelumnya, saya juga terbentur dengan uang.
Yah, kenapa saya bercerita panjang lebar tentang masa SMA saya? Saat ini saya sangat merindukannya. Saya merindukan aktifitas yang begitu padat namun menyenangkan. Saat kuliah, sering sekali saya berteriak “ingin liburaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!” beda saat saya di SMA, rasanya setiap hari selalu ada rencana baru dan rencana seru untuk dijalani. Saya bertanya-tanya, ada apa dengan saya? Apa yang berubah dari diri saya? Sampai saat ini saya sendiri pun belum tahu apa jawabannya.
Apakah teman-teman bisa membantu saya mencari jawabannya?
No comments:
Post a Comment
Thank you :)