Hari ini lagi-lagi Indonesia berduka. Kemarin sore, tepatnya 30 September 2009, pukul 17.16 wib terjadi gempa tektonik dengan kekuatan sebesar 7,6 skala richter. Gempa ini memakan hampir lebih dari 400 jiwa (tidak termasuk yang luka-luka dan sumber dari Metro TV). Kondisi terparah adalah di Pariaman, Sumatera Barat. Semenjak kemarin sore tidak ada henti-hentinya saya menonton streaming di metro tv dan update dari semua sumber informasi tentang pasca-gempa di Sumatera.
Saya sempat kalut karena salah satu teman dekat saya, Mabrur Fetri Ardi, masih berada di Padang dan rumahnya dekat dengan pusat gempa. Saya berkali-kali mencoba menghubungi telepon genggamnya, tapi apa daya, komunikasi disana sudah pasti terputus akibat bencana alam. Kira-kira pukul 23.00 WIB, Mabrur memberikan kabar kepada saya melalui nomer lain dan mengatakan bahwa ia dan keluarganya alhamdulillah baik-baik saja. Katanya disana hujan dan mati lampu. Semua orang berjaga-jaga apabila ada gempa susulan. Barusan saja, Mabrur kembali mengirimkan sms dan dia meminta doa dari kawan-kawan semua agar keadaan di Sumatera cepat pulih. Di lingkungan rumahnya, persediaan air sudah hampir habis dan ia juga mengharapkan agar bantuan cepat datang, karena banyak tetangganya disana yang butuh.
Banyak orang yang berbela sungkawa atas apa yang terjadi di Sumatera. Media massa dengan cepat membuka posko-posko untuk mengirimkan bantuan ke Sumatera. Alhamdulillah, masyarakat Indonesia masih banyak yang peduli dengan saudaranya. Termasuk maskapai penerbangan seperti Air Asia membagikan 148 tiket gratis. Tiket ini diperuntukkan orang yang ingin memberikan bantuan (TEMPO Interaktif, Jakarta).
Namun, banyak juga yang memanfaatkan kondisi ini. Salah satunya saya dapat dari status teman ibu saya:
Masih saja ada orang yang mencari keuntungan sementara saudara-saudaranya lain membutuhkan bantuan. Kita semua hanya bisa berdoa, Ya Allah lindungilah semua korban gempa disana. Amin.
No comments:
Post a Comment
Thank you :)