by Annisa Utami Seminar
Aku benci senja.
Ya, ya, ya.. Aku tahu apa yang orang-orang katakan tentang senja.
Romantis, indah, membahagiakan, menenangkan, mencengangkan..
Ah, tapi tetap saja, bagiku senja itu menyebalkan.
Senja itu egois.
Ia gagalkan pertemuan antara siang dan malam.
Sebanyak 12 jam, siang habiskan untuk dapat bertemu malam.
Sebanyak 12 jam, malam habiskan untuk menunggu siang datang.
Dan hanya dengan 2-3 menit kemunculan senja, ia buat siang dan malam tidak pernah bisa bertemu.
Egois. Cih.
Senja itu jahat.
Ia tenggelamkan matahari!
Coba kau bayangkan, ia tak sungkan-sungkan menenggelamkan matahari ke dalam hamparan lautan yang luas.
Ia lahap sinarnya. Ia paksa matahari tak berdaya mengeluarkan sinarnya.
Ia hentikan jasa matahari untuk menyinari dunia.
Dasar jahat.
Senja itu kejam.
Bisa-bisanya ia bakar lautan!
Ia bakar lautan yang biru dan tenang. Ia bakar lautan yang damai!
Ia ubah lautan menjadi kubangan darah! Merah!
Dan setelah senja berhasil membakar lautan, Ia tinggalkan lautan menggosong, menghitam...! Gelap!
Tak ada lagi laut biru yang menenangkan.
Sungguh, kejam.
Sudah cukup jelas bukan? Aku benci senja.
Berhenti ucapkan kata-kata romantismu tentang senja.
Berhenti kirimkan surat dengan gambar-gambar senja yang berhasil kau tangkap.
Berhenti ajak aku nikmati pemandangan senja yang kau agung-agungkan.
Aku bukan pecinta senja.
Dan aku tak pernah bisa mencintai seorang pecinta senja.
:) aneh :)
ReplyDeletesenja bikin orang cepet mati *usia senja* ?;)
ReplyDelete@radira: yes, memang aneh mungkin bagi kamu :D
ReplyDelete@tompul: hahaha aku lupa yang satu itu! xD
senja kadang merabunkan pandangan.
ReplyDelete"rabun senja"
@tasia: aaaaaaaaaaaaaaah, aku juga melupakan itu. T_T makasih tasiaaaaaaaa xD
ReplyDelete